Kamis, 07 April 2011

1001 Manfaat Tahu Untuk Kesehatan


TAHU, salah satu makanan yang paling sering dikonsumsi dan digandrungi masyarakat Indonesia ini tak hanya enak. Namun, penganan yang satu ini pun memiliki manfaat lain, terutama untuk kesehatan.
Tampil dengan bentuk sederhana dan lembut, tahu hadir dalam berbagai warna, mulai putih, kuning, hingga cokelat. Meski penampilan luar tidak terlalu menarik, tahu mengandung beberapa nutrisi sehat, termasuk kaya akan protein, rendah kalori, dan bebas kolesterol.

Tahu telah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan berasal dari China. Pada umumnya tahu sering diikut sertakan dalam menu masakan Asia. Meskipun sangat lunak ketika dicampur dengan bahan lain, tahu dapat menambahkan sentuhan yang tepat untuk setiap hidangan.
Selain sering disebut sebagai “keju Asia”, kandungan tahu yang sangat kaya protein kedelai, telah terbukti secara medis memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar kolesterol sebanyak 30 persen.
LDL (kolesterol jahat) dapat berkurang sebanyak 35-40 persen, mengurangi terjadinya pembekuan darah, bahkan meningkatkan tingkat HDL (kolesterol baik). Penderita penyakit jantung dan diabetes bisa merasakan manfaat besar dari kandungan tahu yang terdapat dalam makanan mereka.

Tidak hanya bermanfaat bagi penderita penyakit jantung, tetapi tahu juga bisa memberikan manfaat lain bagi wanita. Kandungan tahu membantu mengurangi dan mencegah gejala-gejala tidak nyaman saat menopause, dengan menyeimbangkan tingkat estrogen.
Tahu yang juga diperkaya dengan kalsium telah terbukti sebagai efektif bila dikonsumsi oleh penderita rheumatoid arthritis. Penyakit yang terjadi pada saat tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya sendiri, yang mengakibatkan peradangan dalam waktu cukup lama pada sendi.

Tahu dapat dibeli di setiap toko maupun pasar-pasar Asia dan tersedia dalam berbagai warna dan ukuran. Menambahkan potongan tahu dalam salad Anda merupakan cara sehat untuk mendapatkan manfaat lebih.

sumber: Dewi Arta – Okezone.com


Keunggulan Jika Mengkonsumsi Tempe
Kandungan nutrisi yang terdapat di dalam tempe sangatlah tinggi. Tempe dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan asam amino, seperti tryptophan, threonin, isolusin, valin, dan histidin. Tempe juga mengandung vitamin B12 yang dihasilkan dari aktivitas mikroba dalam proses fermentasi.

Jika kita mengonsumsi tempe setiap hari, hal itu dapat memenuhi 62% protein yang dibutuhkan oleh tubuh, 35% riboflavin, 34% magnesium, 108% mangan, dan 46% tembaga. Selain itu, tempe hanya mengandung 3,7 gram lemak jenuh dan kurang dari 329 kilo kalori.

Kandungan nilai gizi tempe jauh lebih baik dibandingkan kedelai biasa. Kandungan asam amino bebasnya lebih tinggi 24 kali lipat. Nilai serat, vitamin B kompleks, efisiensi protein, dan nilai asam lemak bebasnya juga lebih baik. Itulah yang menyebabkan tempe berperan sebagai sumber protein sempurna bagi penderita diabetes. Kandungan tinggi seratnya berfungsi mengendalikan kadar gula darah dan mencegah diare pada anak kecil.

Kadar zat besinya yang tinggi, yaitu 4 mg/100 gram, menyebabkan tempe dapat mengatasi masalah anemia. Proses fermentasi dalam pembuatan tempe akan mengaktifkan enzim fitase sehingga dapat meningkatkan adsorpsi besi di dalam darah.
Keunggulan yang dikandung dalam tempe adalah sebagai berikut:
1. Sumber antioksidan yang mengandung isoflavon aglikon sebagai pencegah kanker.
2. Sumber antibiotik, zat antibakteri yang memperkecil peluang infeksi.
3. Hipokolesterolemik, menurunkan lipid atau lemak dalam darah.
4. Sumber vitamin B.
5. Mengandung vitamin B12. Vitamin tersebut umumnya terdapat dalam produk hewani tapi tidak dijumpai pada makanan nabati, seperti sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.
6. Mengandung delapan macam asam amino esensial dan asam lemak tidak jenuh.
7. Mengandung serat tinggi.
8. Mudah dicerna oleh semua kelompok umur, dari bayi sampai usia lanjut.
9. Pengolahan kedelai menjadi tempe menurunkan kadar raffinosa dan stakiosa, yang memicu timbulnya gejala flatulensi.

sumber: info-sehat.com


Ternyata Tahu dan Tempe Bisa Picu Sel Kanker Payudara Lho!
Tahu dan tempe yang berbahan dasar kedelai dikenal sebagai makanan murah dan kaya gizi. Konsumsi tahu dan tempe sangat penting bagi wanita, karena dianggap dapat memperlambat penuaan. Tahu dan tempe mengandung phytoestrogen, yaitu senyawa kimia yang merupakan hormon tumbuhan (phyto artinya tumbuhan), yang memliki struktur kimia menyerupai hormon estrogen pada tubuh manusia. Karena itulah phytoestrogen dianggap bisa membantu menanggulangi masalah penurunan estrogen pada wanita.

Namun, bagi penderita kanker payudara jenis tertentu, konsumsi tahu dan tempe yang bisa memicu makin meningkatnya jumlah hormon estrogen dalam tubuh yang justru bisa merangsang penyebaran kanker lebih cepat.

“Meski tidak semua kanker payudara, namun ada jenis kanker payudara tertentu yang pertumbuhan sel kankernya justru dipengaruhi oleh estrogen. Untuk itu, bagi penderita kanker payudara disarankan untuk mengurangi konsumsi makanan estrogen seperti tahu dan tempe, termasuk juga kulit ayam,” kata Ahli Kesehatan dan pemerhati gaya hidup lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegeoro Semarang, Dr Grace Judio Kahl, Msc,MH,CHt dalam acara Talk Show Kesehatan di FX Plasa Sudirman, Jakarta.
Meski tahu tempe berbahaya untuk penderita kanker payudara jenis tertentu, makanan yang mudah didapat dengan harga murah ini tetap memiliki manfaat, tentunya bagi mereka yang tidak memiliki pantangan untuk mengonsumsi kedelai.

“Untuk itu, selektif dalam memilih makanan itu penting, terutama bagi Anda yang mengidap penyakit tertentu. Konsultasi dengan dokter ahli gizi untuk membantu mengatur pola makan,” ujar dr Grace.

sumber: Petti Lubis, Lutfi Dwi Puji Astuti, VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar